- Umpan Eksklusif adalah sebuah umpan yang dilakukan oleh seorang gelandang yang ditujukan khusus kepada seorang penyerang dari timnya karena umpan itu eksklusif untuk si penyerang.
- Umpan Inklusif yaitu umpan yang tidak khusus ditujukkan kepada seseorang, dan siapapun berhak menerimanya, baik kawan maupun lawan.
- Umpan Argumentatif, yakni umpan yang bisa menimbulkan salah paham bagi beberapa calon penerima, bahkan bisa menimbulkan perselisihan pendapat di lapangan.
- Umpan Persuasif, yakni umpan yang menarik bagi pemain lawan untuk meng-intercept, karena umpannya cukup menarik.
- Umpan Destruktif, yakni umpan yang menghasilkan blunder, biasanya umpan di depan gawang sendiri yang nantinya diserobot lawan.
- Umpan Informatif, yakni umpan yang sebelumnya bilang-bilang dulu, misal mas Rayyan ngumpan ke mas Wendy “mas, terima nih!”
- Umpan Fiktif, adalah umpan yang seolah ditujukan bagi partner, dan ia sudah siap menerimanya, tapi bola malah jauh keluar lapangan.
- Umpan Tanpa Motif, umpan yang tidak jelas asal usulnya dan tidak memiliki niat untuk mengumpan atau shooting, atau malah tidak berniat main bola sama sekali, contohnya Pak Yadi (kapten PMO)
- Umpan Imajinatif, yaitu umpan yang mengandung hasil daya imajinasi tinggi berkat visi yang luar biasa dalam membaca permainan. Pada kadar ideal, umpan ini biasa dilakukan oleh Zidane, sedangkan pada kadar yang agak berlebihan (super imajinatif) adalah kondisi di mana akibat begitu tinggi imajinasinya hingga kawan pun tak mengerti apa maksud umpan tersebut dan bingung bagaimana cara menerimanya, namun justru seringkali lawan lah yang mengerti dan tahu cara menerimanya.
- Umpan Dekoratif, yaitu umpan yang dilesakkan dengan disertai dekorasi yang telah disiapkan sedemikian rupa. Umpan ini biasa dilakukan oleh CR7, Drogba, ataupun Barkouwi, di mana saat ia melepas umpan ia akan melihat dulu apakah umpannya berhasil (misalnya jadi assist) atau tidak, jika berhasil maka ia tak akan jatuh, …namun sebaliknya jika umpan tersebut tak berhasil maka ia akan jatuh sambil mengaitkan kakinya di kaki pemain lawan..
- Umpan Pasif, yaitu sesuai namanya, umpan ini bersifat menunggu. misal: Mas Rayyan mau ngumpan ke Mas Wendy, Mas Wendy lah yang harus nyamperin Mas Rayyan untuk minta bola, karena Mas Rayyan bersifat pasif. Kebalikannya adalah umpan aktif.
- Umpan Demonstratif, sesuai namanya, umpan ini hanya bisa dilakukan dengan kualitas teknik yg tinggi. Misal kiper mengirim umpan langsung ke jantung pertahanan lawan (long ball) dengan menggunakan tumit, tidak dengan cara yang biasa.
- Umpan Administratif, yaitu pemain yang melakukan umpan harus sudah terlebih dahulu mencatat detil umpan yang bagaimana; kemudian ditujukan kepada siapa dan menit ke berapa. Ini untuk mendukung gerakan tertib administrasi, dimana jika ada penyimpangan umpan, dapat ditemukenali dengan cepat dan akurat.
- Umpan Kolektif, umpan yang dilakukan serempak oleh 10 pemain kepada 1 pemain lainnya. Ya, bola ditendang secarra bersamaan oleh 10 orang sekaligus. Sebelum melesakkan umpan, salah satu dari 10 orang pengumpan tersebut akan memberi aba-aba kapan bola akan mulai ditendang bersama. Sedangkan pemain yang akan diumpan (biasanya striker dengan pace, dribbling, dan finishing luar biasa) harus sigap dengan start jongkok, agar sesaat setelah menerima umpan ia langsung dribbling sekebut mungkin menuju gawang lawan, dan setelah mengumpan para pengumpan itu bersorak sorai memberi dukungan moril. Umpan ini mengadopsi semangat The Three Musketeers yaitu all for one and one for all. Umpan ini amat memerlukan chemistry dan koordinasi yang sempurna, dan sangat baik untuk memupuk semangat kebersamaan tim.
*Terinspirasi oleh Hardimen Koto dan Liga Super Indonesia
No comments:
Post a Comment